Pantau Kualitas Pendidikan Anak, SDN I Pungangan Bentuk Komite Kelas

Komite Kelas Wadah Pantau Kualitas Pendidikan Anak di Sekolah

Tanggung jawab kualitas dan mutu pendidikan di sekolah tidak lepas dari peran orang tua, sekolah dan masyarakat.  Tiga komponen tersebut merupakan dasar dalam pengembangan sekolah. Karena, pendidikan adalah proses berkelanjutan pada 3 unsur tersebut, dari keluarga, kemudian ke sekolah, kemudian terjun ke-masyarakat hingga ujung-ujungnya akan kembali lagi kepada keluarga.

Tak sedikit sekolah yang belum memahami akan pentingnya peran orang tua dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sehingga, kadang sekolah hanya membentuk komite sekolah sebagai wadah untuk mewakili masyarakat. Sementara kualitas dan mutu anak dalam mendapatkan pelajaran disekolah tidak terpantau ketika dirumah. Padahal, peran orang tua sangat menentukan untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan anak.

Melihat persoalan tersebut, dengan maksud untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah maka Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Pungangan Salamah,S.Pd,.M.Pd. menginisiasi pembentukan komite kelas. Alhasil, terbentuklah komite kelas SDN I Pungangan.

Komite kelas ini dibentukan dengan ditentukan ketua, sekretaris dan bendahara. Kemudian, dalam perkembangannya komite kelas akan menjadi wadah untuk memantau anak-anaknya ketika dirumah usai mendapatkan pelajaran disekolah. Sebab, perlu adanya kerjasama antara guru dan orang tua akan mendorong anak untuk perkembangan belajar anaknya.

Sinergi antara guru, orang tua dan anak ini akan meningkatkan tiga komponen dalam dunia pendidikan. Sehingga, kualitas dan mutu pendidikan akan tercapai sesuai dengan visi dan misi sekolah. Tiga hal yang akan tersinergikan diantaranya.

Pertama, potensi anak akan berkembang. Setiap anak memiliki potensi dan bakatnya masing-masing. Tidak bisa dipaksakan untuk menentukan potensinya. Sehingga peran orang tua untuk menggiring belajar anak berangkat dari multiple intelegense (kecerdasan majemuk).

Kedua, gaya belajar anak akan terasah. Setiap anak memiliki cara yang berbeda-beda dalam belajar. Sehingga dibutuhkan dorongan orang tua dalam mendampingi anaknya. Adanya komite kelas ini akan memiliki fungsi tukar pengalaman dalam mendorong gaya belajar anaknya.

Ketiga, menangkal pengaruh negatif, bagaimana peran orang tua mendampingi anak-anaknya dalam pergaulannya. Sebab, ketika tidak ada pantauan dari orang tua, anak akan mudah terjerumus kedalam pergaulan yang mengganggu belajar anak. Sehingga, ketika orang tua aktif dalam membimbing anaknya maka akan mudah tertanggkal dari hal-hal negative. Karena, pembentukan karakter yang 70%nya dibentuk dalam keluarga.

Untuk itu, tiga 3 point inilah yang harus disinergikan gerakannya, apa yang diterapkan di sekolah harus sejalan dengan dirumah begitu pula sebaliknya. Melalui Komite kelas inilah akan menjadi jembatan untuk meningkatkan dan mendorong tercapainya mutu dan kualitas pendidikan bagi anak sekolah.

-

Benahi Sekolah Pinggiran

Sejatinya tak sedikit kondisi sekolah dasar yang kualitas dan mutu pendidikannya memprihatinkan. Kadang membuat Kepala Sekolah mengalir apa adanya tanpa memiliki visi dan arah yang pasti untuk membenahi sekolahnya. Sebab, ketika ingin berbenah di sekolah pinggiran ratusan tantangan menghadangnya.

Sekitar bulan Desember 2022 dikirimkanlah surat undangan dari SDN I Pungangan ke rumah. Surat undangan itu mengundang untuk mengikuti musyawarah komite sekolah. Lalu saya baca undangannya, tertulis kepala sekolah baru yakni Salamahm S.PD. M.Pd.

Awalnya sempat terbesit dalam benak hati saya, ketika komite sekolah di undang yang akan dibahas adalah seputar sumbangan sekolah. Karena, sudah menjadi kebiasaan jika musyawarah komite sekolah adalah pembahasan terkait sumbangan sekolah. Karena, diundang secara otomatis menyempatkan hadir. Hingga akhirnya mengikuti musyawarah komite sekolah dasar.

Dalam musyawarah tersebut tak sedikitpun dibahas tentang sumbangan. Namun, yang dibahas adalah terkait dengan kondisi sekolah, mulai dari administrasi sekolah, status tanah sekolah, ijin operasional sekolah, anak – anaknya, gurunya, sarananya dan bahkan sampai etika anak-anak desa ketika disekolah.

Pertemuan pertama inilah membuat simpati yang mendalam para komite dan orang tua. tampaknya Kepala Sekolah baru punya visi untuk membenahi sekolahnya. Sekolah dasar yang letaknya di pinggiran dengan segudang persoalan entah akan memulai pembenahannya dari mana. Namun, lambat laun, baru beberapa bulan sudah ada perkembangan yang luar biasa. Mulai, gagasannya sekolah entrepreneur, mendatangkan guru bahasa ingris, gelar karya sekolah, penataan perpustakaaan dan banyak lagi yang direncanakannya.

Meski dengan tantangan gedung kelas 3 yang memprihatinkan. Kualitas guru yang masih perlu pengembangan. Sarana prasarana pembelajaran yang minim. Perpustakaan sekolah yang miskin buku. Namun, itu justru mendorong Kepala Sekolah Dasar (SDN) I Pungangan, Salamah, S.Pd,.M.Pd untuk membenahinya.

 Baru diangkat dan ditetapkan menjadi Kepala SDN I Pungangan sudah banyak perubahan. Diantaranya, berbagai prestasi non akademik berhasil diraih SDN I Pungangan, mendatangkan guru Bahasa Ingris, membenahi administrasi sekolah dan beberapa even sekolah di gelar. Ini adalah contoh Kepala Sekolah yang memiliki visi. Karena Visi adalah kunci keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah. Pernyataan ini, adalah indikator utama yang dapat mengantarkan kesuksesan kepala sekolah dalam membawa sekolahnya ke arah yang dicita-citakan.

Visi memainkan peranan penting, tidak hanya pada tahap awal, tetapi pada keseluruhan siklus pengelolaan sekolah. Visi adalah guideline bagi kepala sekolah yang ingin mendalami organisasi sekolah dan kemana arahnya.

Cepat atau lambat, akan tiba waktunya, di mana kepala sekolah harus merumuskan kembali arahnya, atau mungkin suatu perubahan menyeluruh dan langkah pertamanya akan selalu berupa sebuah visi yang baru.

Visi adalah intisari kepemimpinan kepala sekolah. Visi merupakan alat yang tak tergantikan, kecuali jika kepemimpinan kepala sekolah memang sengaja diarahkan pada kegagalan. Untuk memahami mengapa demikian, perhatikan hakikat sebenarnya dari kepemimpinan dalam sebuah organisasi dan bagaimana visi mempengaruhinya.

Hemat kami, model yang diterapka Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Pungangan ini adalah model kepemimpinan visioner. Sebab, kepemimpinan kepala sekolah yang visioner itu memiliki fungsi.

1. Penentu Arah. Kepala sekolah menyeleksi dan menetapkan sasaran dengan mempertimbangkan lingkungan strategis, untuk menyusun berbagai langkah menuju sasaran yang dapat diterima sebagai suatu kemajuan riil oleh semua warga sekolah.

Kemajuan dapat berarti satu langkah maju yang jelas dalam efektivitas dan efisiensi, dapat pula berarti meningkatnya kemampuan kepala sekolah dalam menentukan target milestone sekolah dalm kurun waktu tertentu

Ibu Salamah ini mampu membaca dan mempertimbangkan lingkungan sekolah, dengan membentuk komite kelas. Mendatangkan guru bahasa ingris, dan membenahi perpustakaan sekolah.

2. Agen Perubahan. Kepala sekolah bertanggung jawab untuk merangsang perubahan di sekolah, misalnya kinerja guru dan tata usaha sekolah, sumber daya dan fasilitas, sehingga memungkinkan pencapaian sebuah visi di masa depan.

Untuk menjadi seorang agen perubahan yang baik, kepala sekolah harus mampu mengantisipasi berbagai perkembangan di luar sekolahnya, memperkirakan implikasinya terhadap sekolah yang dipimpinnya, menciptakan sense of urgency dan prioritas bagi perubahan yang diisyaratkan oleh visi sekolah, mempromosikan best practies guru dan memberdayakannya dalam organisasi sekolah.

3. Juru Bicara. Kepala sekolah, sebagai seorang pembicara yang terampil, pendengar yang penuh perhatian dan pengejawantah sekolah, adalah promotor dan negosiator bagi sekolah yang dipimpinnya kepada pihak luar. Untuk menjadi seorang juru bicara yang efektif, kepala sekolah harus menjadi negosiator utama dalam berhubungan dengan pihak lain dalam pembentuk jaringan hubungan eksternal, guna menghasilkan gagasan, sumber daya, dukungan, atau informasi yang bermanfaat bagi kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Kepemimpinan visioner kepala sekolah harus menjadi sarana dan pesan yang mengekspresikan apa yang bermanfaat, menarik, dan menyenangkan di masa depan sekolah.

Fathul Jamil, (Komite Sekolah SDN I Pungangan).